Sistem Pengatur Antrian Nasabah

Antri? "Ngapain juga harus mengantri........."


Memang di zaman teknologi internet saat ini, pelayanan publik dapat dilakukan secara online dari rumah masing-masing.  Namun  dalam beberapa kasus, tetap mengharuskan adanya kunjungan fisik ke kantor/instansi yang berkaitan.
Contoh : Pasien dengan keluhan sakit gigi, tentunya harus bertemu langsung dengan dokter gigi, rasanya kalau hanya konsultasi via online dikhawatirkan diagnosa dan terapi yang diberikan menjadi kurang tepat.
Seorang nasabah baru saja mendapat uang cash dari penjualan sepeda motornya. Karena takut uangnya dimakan tikus (halah sejak kapan tikus doyan uang) maka yang bersangkutan pergi ke Bank untuk menyetor ke rekeningnya.

Semua orang yang terlibat dalam interaksi pelayanan publik, yaitu : masyarakat dan petugas pelayanan tentunya  menginginkan tidak terjadinya antrian. Idealnya setiap orang yang datang dapat langsung mendapatkan pelayanan.

"Tidak semudah itu Fergusoooo...., emang kantor itu punya nenek moyang loe!!!"

Antrian terbentuk apabila jumlah orang yang hendak dilayani melebihi kapasitas dari petugas pelayanan. Selain itu terdapat faktor waktu pemrosesan 'urusan' setiap orang yang berbeda-beda. Menambah jumlah petugas pelayanan belum tentu juga solusi yang tepat, karena menjadi tambahan beban operasional.

  Terbentuknya antrian tidak dapat dihindari, namun harus dapat dikendalikan.   

Manajemen antrian harus menerapkan prinsip dasar :
  • FIFO (Firt In First Out),  siapa yang datang duluan, dia yang harus dilayani. Harus ada kepastian semua terlayani berurutan tanpa ada yang terlewatkan.
  • Suara panggilan antrian harus jelas, sopan dan profesional serta mengarahkan harus menuju loket/counter yang mana. Pemilihan suara tidak harus suara wanita, suara pria pun boleh. Yang tidak disarankan memanggil antrian adalah orang yang sedang pilek. Intermezo, kalo wanita menyanyi disebut Biduan, kalo pria? .......R.I.D.U.A.N..... Itu teman saya namanya Riduan kalo nyanyi gak mau berhenti.
  • Berikan kenyamanan dalam menunggu. Saat ini beberapa kantor sudah menyediakan kursi tunggu dalam ruangan ber AC serta hiburan TV kabel. Bahkan ada yang menyediakan dispenser air minum panas/dingin.  "Tinggal seduh Pop Mie atau Capucino  sambil nyemil wafer Tango dan kacang Garuda, uppppsss Anda salah tempat!!!, harusnya nongkrong di terasnya Indomaret."
Syukur2 suatu kantor dapat melakukan cross selling, mengenalkan produk baru, minimal mengedukasi pelanggan saat  mereka menunggu nomor antriannya dipanggil. Jadi TV LED layar besar yang ada di ruang tunggu dapat dimanfaatkan untuk memutar video iklan2, tutorial dll yang menunjang core business perusahaan.

Pengaturan antrian secara manual dengan memberikan nomor urut antri, sebenarnya sudah cukup memadai. Namun hal ini mengharuskan ada petugas khusus yang memberikan nomor urut dan mengarahkannya. Selain itu mbak2 atau mas2 bagian pelayanan harus teriak ketika  memanggil nomor antrian., yah minimal urat leher agak menonjol, muka memerah, tuuutttt pretttt, tiba2 bau. (Orang Amerika kentut bilang, "EXCUSE ME". Orang Inggris kentut bilang, "PARDON ME". Orang Singapore kentut bilang, "I'M SORRY". Kalo Orang Indonesia kentut, pasti bilang, "NOT ME!! NOT ME!!")

Syudahlah temans..... yang seperti itu jangan diulang yah.

Okelah, seiring waktu, masih ada  instansi atau perkantoran yang masih menerapkan ala-ala pembagian BLT terhadap masyarakat yang membentuk antrian, dikarenakan  instansi tsb belum memiliki kriteria penilaian Customer Satisfied. Namun kedepannya kita semua berharap, semuanya menjadi lebih baik, Amin!!!

Wa bil khusus pelayanan publik dari instansi yang mencari profit, misal BANK, RUMAH SAKIT, TELEKOMUNIKASI, JASA LEASING, BENGKEL, ASURANSI, Biro Perjalanan HAJI & UMROH,   dll. tentunya tidak mau pelanggannya pindah ke lapak sebelah gara-gara kurang nyaman dalam mengantri.
Kalo bagian Akunting bilang, ASET adalah fisik properti dll, HRD : Aset adalah karyawan, but we say "PELANGGAN adalah bagian terbesar dari ASET yang dimiliki suatu perusahaan. Kehilangan pelanggan adalah kerugian terbesar bagi suatu perusahaan.
Jadi sebisa mungkin, ikatlah pelanggan dengan pelayanan yang memuaskan setiap kali mereka berkunjung  ke kantor Anda.

KYU Queue Management Software hadir sebagai solusi manajemen antrian berbasis multimedia. KYU-QMS memberikan kemudahan dalam pemakaian, tampilan layar yang sangat 'eye catching', fleksibilitas dalam memproses panggilan antrian dan desain booth tempat pengambilan tiket antrian elegant yang didedikasikan demi kesempurnaan pelayanan Perusaahaan terhadap Pelanggan.


Produk yang dikembangkan berorientasi kepada kebutuhan di lapangan dengan tetap memprioritaskan pemilihan kualitas perangkat keras, serta inovasi perangkat lunak  terintegrasi membentuk sistem yang handal.


Trisno Kuswantoro, ST
📞 +62 812 1083 2560
📧 trisno_kuswantoro@yahoo.com






Comments

Post a Comment

Popular Posts